Kesehatan Terletak di Kedua Telapak Tangan Anda ! Sejak dulu, banyak orang menyakini bahwa sentuhan tangan dapat menyembuhkan. Hal ini dapat dibuktikan misalnya saat bayi sedang gelisah, tidak dapat tidur, tindakan ibu untuk membuat bayi menjadi tenang biasanya dengan mengusap kepala bayi secara lembut sehingga membuat bayi menjadi tenang, dan tertidur. Begitupun saat orang masuk angin, kedua tangan digosokan hingga terasa hangat, lalu ditempelkan ke perut yang masuk angin, dan dalam beberapa saat, perut terasa lebih nyaman dan membaik. Sebenarnya yang dilakukan tadi adalah cara untuk menyalurkan energi Ilahi yang ada di alam semesta yang ada dalam diri ke bagian tubuh yang sakit tanpa kita sadari.
Ruqyah Sufiyah Bil Lisan, TERAPI SUARA
Pada dasarnya, ketika kita mengamati alam di sekitar kita, maka kita menyadari bahwa setiap satuan atom itu bergetar dalam frekuensi tertentu, apakah atom itu adalah bagian dari metal, air, sel, atau apapun. Ini adalah fakta ilmiah.
Struktur dasar alam semesta ini adalah atom, dan struktur dasar tubuh kita adalah sel. Setiap sel terbuat dari jutaan atom, dan setiap atom terbentuk dari nukleus positif dan elektron negatif yang mengelilinginya. Karena rotasi ini, medan elektromagnetik dihasilkan, sama seperti medan-medan yang dihasilkan oleh suatu mesin.
Atom merupakan struktur dasar pada alam semesta dan juga pada tubuh kita. Ia bergetar secara konstan, dan itu berarti setiap benda itu bergetar dengan sistem yang seksama. Sel-sel juga bergetar dengan sistem yang seksama, dan setiap getaran di sekitar kita memengaruhi sel-sel kita. Rahasia yang membuat otak ini berpikir adalah sebuah program akurat di dalam sel-sel otak kita.
Program ini berada di setiap sel yang melakukan pekerjaannya secara seksama. Penyimpangan terkecil pada pekerjaannya dapat mengakibatkan ketidak-seimbangan dan kekacauan pada sebagian organ tubuh. Terapi terbaik terhadap ketidak-seimbangan ini adalah merestorasi keseimbangan kepada tubuh. Para ilmuwan menemukan bahwa sel-sel tubuh itu terpengaruh oleh bermacam-macam gelombang seperti gelombang sinar, gelombang radio, gelombang suara, dan lain-lain.
Masing-masing sel di tubuh kita bergetar dengan sistem yang seksama, dan perubahan sekecil apapun pada getaran itu akan mengakibatkan sakit pada sebagian organ tubuh. Itulah kenapa sel-sel yang rusak itu harus digetarkan untuk mengembalikan keseimbangan padanya.
Kita tahu bahwa suara itu terbentuk dari gelombang atau getaran yang bergerak di udara dengan kecepatan 340 m/detik. Setiap suara memiliki frekuensi sendiri, dan manusia bisa mendengar suara dengan frekuensi antara 20/detik hingga 20.000/detik.
Gelombang-gelombang tersebut menyebar di udara lalu ditangkap telinga, lalu ia berubah menjadi sinyal-sinyal elektrik, dan bergerak melalui syaraf suara menuju acoustic bark di dalam otak. Sel-sel tersebut menyesuaikan diri dengan gelombang, lalu gelombang tersebut bergerak ke berbagai bagian otak, khususnya bagian depan. Semua organ itu bekerja secara bersama sesuai seirama dengan sinyal-sinyal tersebut, dan menerjemahkannya ke dalam bahasa yang dipahami manusia. Lalu, otak menganalisa sinyal-sinyal itu dan memberikan perintahnya kepada berbagai organ tubuh untuk menyesuaikan dengan sinyal-sinyal tersebut.
Suara terdiri dari getaran-getaran mekanik yang sampai ke telinga lalu ke sel-sel otak yang menyesuaikan dengan getaran-getaran tersebut, dan mengubah getarannya sendiri. Itulah mengapa suara itu dianggap sebagai energi obat yang efektif, tergantung pada sifat suara itu dan frekuensinya. Kita menemukan energi penyembuh di dalam al-Qur’an karena ia merupakan Kitab Allah.
Dari sinilah muncul terapi suara: Suara adalah getaran, dan sel-sel tubuh itu selalu bergetar, lalu suara memengaruhi sel-sel tersebut. Inilah yang ditemukan para peneliti akhir-akhir ini. Di akhir abad 21 di Washington University, para ilmuwan menemukan bahwa kerja sel otak bukan hanya mentransfer informasi. Masing-masing sel adalah komputer kecil yang bekerja untuk mengumpulkan informasi, memprosesnya, dan memberikan perintah secara konstan. Ellen Covey, peneliti pada Washington University, mengatakan, ‘Untuk pertama kalinya kita menyadari bahwa otak tidak bekerja layaknya satu komputer besar, melainkan berisi sekian banyak komputer yang bekerja secara kooperatif. Ada komputer kecil dalam setiap sel, dan komputer-komputer tersebut dapat terpengaruhi oleh getaran di sekitarnya, khususnya suara.
Berbagai eksperimen menunjukkan bahwa di dalam tiap-tiap sel dalam otak terdapat komputer supermini di mana Allah menginstal program akurat yang mengatur sel dan mengontrol kerjanya. Eksperimen juga menunjukkan bahwa suara dapat memengaruhi sel.
Jadi, dapat kami katakan bahwa sel-sel tiap organ tubuh itu bergetar dalam frekuensi tertentu, dan membentuk sistem yang kompleks dan koordinatif, yang dapat terpengaruh oleh suara di sekitarnya. Penyakit yang menjangkiti suatu organ tubuh itu dapat mengakibatkan perubahan pada getaran sel-sel organ tersebut, dan pada kelanjutannya membuatnya menyimpang dari sistem tubuh secara umum. Itulah mengapa ketika tubuh dihadapkan pada suara tertentu, maka suara itu memengaruhi getaran sistem tubuh, khususnya pada organ yang tidak normal. Organ ini akan merespon suara tertentu untuk mengembalikan sistem getarannya yang orisinal, atau dengan kata lain, mengembalikan kondisi kesehatannya.
Dalam setiap ayat al-Qur’an Allah meletakkan daya penyembuh untuk penyakit tertentu apabila ayat-ayat ini dibaca dengan bilangan (pengulangan) tertentu. Efek Terapeutic inilah yang digunakan dalam Terapi Ruqyah Sufiyah Bil Lisan.
Ruqyah Sufiyah Bil Qolbi, Terapi Resonansi Getaran Pikiran dan Hati.
Cara Penggunaan Energi Cahaya Ilahi Nuurun 'ala Nuurin juga sangat sederhana, dimana setelah di inisiasi/diaktifkan jalur energi saat lokakarya, jika ingin menggunakan Energi Cahaya Ilahi Nuurun 'ala Nuurin cukup dengan berdo’a kepada Tuhan dan niat menyalurkan Energi Cahaya Ilahi Nuurun 'ala Nuurin, lalu santai dan pasrah pada ilahi, (tanpa perlu puasa khusus, bacaan/mantra, atur nafas dan olah fisik lainnya), maka secara otomatis energi penyembuhan Ruqyah Sufiyah akan mengalir dengan sendirinya melalui tangan kita. Teknik penyembuhan Ruqyah Sufiyah bekerja atas Kuasa dan Cahaya Ilahi (Nur "Ala Nurin), jadi sama sekali tidak bisa digunakan untuk jalan yang menyimpang dari kebenaran atau untuk kejahatan.
Ada sebuah misteri yang menakjubkan di dalam fenomena yang tampaknya sederhana seperti resonansi. Mulai dari jagat raya dan galaksi-galaksi di dalamnya sampai pada sub-sub atom, segala partikel dan semua orang bergerak dan hidup dikendalikan oleh kekuatan resonansi. Resonansi adalah peristiwa ikut bergetarnya suatu benda akibat getaran benda lain.
Bruce Burger dalam bukunya Esoteric Anatomy: The Body as Consciousness, menulis: “resonansi yang simpatik atau senada adalah kecenderungan dua gelombang yang memiliki lengkung yang sama untuk mengalami vibrasi secara bersama-sama, sehingga yang satu bisa membangkitkan energi dari yang lain dan keduanya bisa saling berkomunikasi. Maka, dua gelombang atau lebih yang memiliki panjang gelombang dan frekuensi yang sama akan saling menyelaraskan dan saling mempengaruhi satu sama lain. Ini adalah kunci untuk memahami dinamika yang menyatukan semua makhluk di dalam jagat raya dan memahami tubuh kita sebagai pancaran energi dari suara suci”.
Nurun 'Ala Nuurin (NAQS) merupakan energi kultivasi yang bersumber dari Alam Ilahi. Bila getaran manusia diresonansi dengan getaran Ilahi NAQS maka akan membuat diri manusia menjadi murni dan semakin murni, memperluas kesadaran pada multi dimensi, menyatukan diri dengan alam dan Ilahi. Diri yang murni, bebas dari kendali apapun akan memudahkan seseorang mencapai pengetahuan spiritual yang tinggi. Kebenaran itu relatif dan kebenaran yang absolut dan tertinggi adalah Tuhan itu sendiri.
- “Sesungguhnya telah datang kepada kamu dari Allah, cahaya.............”. QS. Al-Maaidah, ayat 15)
- "Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu bukti kebenaran dari Tuhanmu. (Muhammad dengan mu'jizatnya) dan telah Kami turunkan kepadamu cahaya yang terang benderang (Al Qur'an)." ( QS. An Nisaa 4:174 )
- Dan menjadikan untukmu cahaya yang dengan cahaya itu kamu dapat berjalan dan Dia mengampuni kamu. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. ( QS. Al Hadiid 57:28 )
- sedang cahaya mereka bersinar di hadapan dan di sebelah kanan mereka, (dikatakan kepada meraka): "Pada hari ini ada berita gembira untukmu, (yaitu) syurga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, yang kamu kekal di dalamnya. Itulah keberuntungan yang besar". ( QS. Al Hadiid 57:12 )
- Allah (Pemberi) cahaya (kepada) langit dan bumi................Cahaya di atas cahaya (berlapis-lapis), Allah membimbing kepada cahaya-Nya siapa yang Dia kehendaki, dan Allah memperbuat perumpamaan-perumpamaan bagi manusia, dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu. ( QS. An Nuur 24:35 )
- Allah Pelindung orang-orang yang beriman; Dia mengeluarkan mereka dari kegelapan kepada cahaya.....( QS. Al Baqarah 2:257 )
Segala sesuatu tergerak dari niat. Dengan kuatnya niat akan menggerakan pikiran dan tindakan ke arah tujuan yang kita inginkan. Ini sesuai dengan hadist nabi “Innamal A’malu binniyaah”. NIAT itu adalah sesuatu yang sangat dalam bersemayam di dalam hati Anda. Niat bukan sekedar Tujuan, tapi Niat adalah Penghulunya Tujuan. Karena Niat itu dalam dan tersembunyi maka gantungkan NIAT Anda hanya kepada yang MAHA TERSEMBUNYI (Al-Bathin). Dan dari NIAT yang benar maka hadirlah beragam kekuatan (power) dalam sesi terapi ruqyah.
Imam Ibnul Qayyim berkata, ”Niat adalah ruh amal, inti dan sendinya. Amal itu mengikuti niat. Amal menjadi benar karena niat yang benar. Dan amal menjadi rusak karena niat yang rusak.” (I’lamul Muwaqqi’in VI/106, tahqiq Syaikh Masyhur Hasan Salman).
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam telah menyampaikan dua kalimat yang sangat dalam maknanya, yaitu, sesungguhnya amal-amal bergantung kepada niat dan seseorang memperoleh apa yang diniatkan. Dalam kalimat pertama, beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam menjelaskan, amal tidak ada artinya tanpa ada niat. Sedangkan dalam kalimat kedua, beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam menjelaskan, orang yang melakukan suatu amal, ia tidak memperoleh apa-apa kecuali menurut niatnya.
Segala amal/ tindakan/ action pada saat melakukan Quranic Healing (Penyembuhan Qur’ani) harus diawali atau tergantung dari niatnya. Semakin tulus dan ikhlasnya niat semakin cepat juga mengarahkan fikiran dan tindakan kepada tujuan (penyembuhan, pembentengan, perlawanan dari penyakit atau hal-hal yang membahayakan). Nabi menegaskan: “Wahai segenap manusia! Sesungguhnya setiap amal perbuatan (baca: tindakan/action) tergantung kepada niat. Dan seseorang akan mendapatkan (the result) sesuai apa yang diniatkan”(HR.Bukhari dan Muslim)
Membentuk Kekuatan Niat
Aspek niat itu ada 3 hal :
- Diyakini dalam hati.
- Diucapkan dengan lisan
- Dilakukan dengan amal perbuatan.
Beragam tehnik ruqyah tidak akan berguna jika tidak ada kekuatan niat! Sebelum memulai menerapi pasien bentuklah niat dalam hati untuk mengobati penyakitnya. Lalu dilanjutkan dengan sholat dua rakaat berdoa mengucapkan dengan lisan kita bahwa kita meminta pertolongan dan kekuatan pada Allah Ta’ala Setelah itu lakukan dengan amal perbuatan kita yang menerapi pasien.
Adapun bagi diri pasien membentuk kekuatan niat untuk menyembuhkan penyakit tertentu pada dirinya adalah dengan membentuk niat dalam hati dan diucapkan dengan lisan“ Saya melakukan terapi pengobatan ruqyah ini agar saya sembuh dari penyakit saya karena mengharap ridho dan pertolongan Allah” (atau kata-kata serupa lainnya). Lalu kita lanjutkan dengan melakukan terapi ruqyah (baik meruqyah diri sendiri atau diruqyah orang lain).
Niat yang kuat & ikhlas, yang kita ucapkan dengan kesadaran penuh akan memengaruhi alam mikrokosmos (dalam diri manusia) dan menghubungkan kita dan mengalirkan energi dari Allah SWT dan alam makrokosmos ciptaan-Nya ke dalam diri kita maupun orang lain yang kita terapi.
Buku Dr Kazuo Murakami, The Divine Message of the DNA, "Tuhan "dalam Gen Kita, terbitan Mizan 2007 dapat membantu kita dalam menyingkap rahasia kekuatan niat yang diajarkan Rasulullah 1.400 tahun lalu. Ahli genetika terkemuka dunia yang memenangi Max Planck Research Award dan Japan Academy Prize itu menyatakan bahwa pikiran kita memengaruhi cara kerja gen kita.
Lalu, bagaimana pikiran kita bisa memengaruhi gen-gen kita. Sebelum membahas lebih jauh, perlu kita ketahui bahwa setiap kilogram berat badan, kata Dr Murakami, terdiri atas sekitar satu triliun sel. Bayi lahir memiliki sekitar tiga triliun sel. Seorang dengan berat badan 60 kilogram memiliki 60 triliun sel. Di tengah-tengah setiap sel terdapat sebuah nekleus.Nekleus sel mengandung asam deoksiribnukleat atau deoxyribonucleic acid (DNA). DNA yang terdiri atas dua untai berbentuk spiral, yang terdapat molekul-molekul dengan nama yang disingkat dalam empat guruf: A,T, C, dan G. Itulah kode genetik yang menyimpan semua informasi untuk membentuk dan mengatur kehidupan kita. Yang luar biasa bahwa setiap nekleus dari satu buah sel manusia memiliki tiga miliar huruf DNA. Tiga miliar dikalikan dengan 60 triliun. Subhanallah.
Yang sungguh mencengangkan adalah semua kode genetika manusia, yang tersusun dari lebih dari tiga miliar ''huruf kimia'', tersimpan dalam untaian berukuran mikrokospik dengan berat satu per 200 miliar gram dan lebar 1/500.000 milimeter. Untuk memvisualisasi, Dr Murakami mengajak kita membayangkan mengiris sebuah kawat berdiameter satu millimeter secara memanjang menjadi satu per seratus bagian. Hasilnya begitu halus dan akan hancur ditiup angin. Tiap helaian tadi masih ada lima ribu kali lebih tebal daripada sehelai DNA. Jika semua DNA dari seluruh manusia dunia yang lebih enam miliar orang disatukan, kumpulan DNA tersebut hanya akan menjadi seberat satu butir beras. Dunia gen, dunia mikrokosmos yang tak terhingga kecilnya ternyata luar biasa dahsyat pengaruhnya dalam hidup kita.
Lalu, apa hubungan DNA dengan''Ruqyah Sufiyah Bil Qolbi'' yang menjadi sumber kekuatan dalam quranic healing dalam tulisan ini? Hubungannya sangat erat. Niat melakukan terapi ruqyah (meruqyah, diruqyah) digerakkan oleh pikiran sadar kita untuk melaksanakan salah satu sunnah Rasulullah yang sumber energinya dari Allah SWT ibarat perintah dari ''komandan berkuasa penuh''yang menyebabkan seluruh ''prajurit'' berjumlah lebih kurang 60 triliun sel tunduk patuh mengikuti perintahnya. Itu sebabnya, ketika kita sudah meniatkan untuk menyembuhkan diri sendiri, triliunan sel dan DNA kita akan tunduk patuh bekerja mengikuti perintah pikiran dan niat kita dengan memfokuskan seluruh energinya untuk menyembuhkan sakit yang kita derita. Selain itu getaran energi penyembuhan dari bacaan ruqyah juga akan terfokus energinya untuk menyembuhkan penyakit yang kita derita.
Wallahua'lam..............
Mantap Luar Biasa , Terima Kasih atas bacaannya dan sharingnya
BalasHapus